Alternator ini berfungsi bersama sama dengan Aki , yaitu untuk menghasilkan listrik ketika mesin dihidupkan. Hasil yang dihasilkan oleh alternator adalah tegangan AC yang kemudian dikonversi/diubah menjadi tegangan DC.
RANGKAIAN SISTEM PENGISIAN
Ke empat kabel ( soket ) dihubungkan dengan alternator di sepanjang rangkaian kelistrikan.
“B” adalah kabel output alternator yang mensuplai langsung ke aki.
“IG” adalah indikator kontak yang ada dialternator.
“S” digunakan oleh regulator untuk mengatur strum pengisian ke aki.
“L” adalah kabel yang digunakan oleh regulator untuk indikator lampu ( CHG ).
IDENTITAS TERMINAL ALTERNATOR
“S” Terminal indikator Voltase aki.
“IG” Terminal indikator strum kontak.
“L” Terminal lampu indikator.
“B” Terminal Output Alternator.
“F” Terminal tegangan langsung ( bypass ).
ALTERNATOR ASSY
Alternator terdiri dari :
gabungan kutub magnet yang dinamakan Rotor.
Gulungan kawat magnet yang dinamakan stator.
Rangkaian dioda yang dinamakan rectifier.
Alat pengatur voltase yang dinamakan regulator.
Dua kipas dalam ( internal Fan) untuk menghasilkan
sirkulasi udara.
Stator
Hubungan Stator dengan Rotor
Hubungan putaran rotor berputar didalam stator :
Arus magnet alternator yang berasal dari dari putaran rotor menginduksi tegangan kepada stator.
Kekuatan dan kecepatan dari putaran arus magnet yang dihasilkan rotor akan berakibat terhadap tegangan induksi kepada stator.
Stator mempunyai 3 fase gulungan yang diisolasi kepada stator, gulungan tersebut terhubung antara
satu dengan yang lainnya.
Setiap fase ditempatkan diposisi yang berbeda dibandingkan dengan yang lain.
Gulungan yang diisolasi itu menghasilkan medan magnet.
Dioda Rectifier
Diode digunakan sebagai penyearah tegangan.
Diode mengubah tegangan AC menjadi tegangan
DC sehingga aki menerima listrik yang benar.
Pengatur Tegangan
Regulator akan mengatur tingkat / level
sistem pengisian tegangan.
Ketika sistem pengisian tegangan dibawah dari yang ditentukan, regulator akan meningkatkan arus listrik tegangan, yang akan berakibat terciptanya arus magnet yang kuat, hasilnya akan meningkatnya output alternator.
Ketika sistem pengisisan tegangan diatas yang ditentukan, regulator akan menurunkan arus listrik tegangan, dan membuat arus magnet menjadi lemah, hasilnya output alternator yang semakin Kecil.
Regulator mengatur tegangan aki, dan juga mengatur arus yang mengalir ke rangkaian rotor.
Rangkaian rotor menghasilkan arus magnet. Tegangan yang dihasilkan diinduksi di stator.
Rangkaian rectifier mengubah tegangan stator AC menjadi tegangan DC yang digerakkan ole putaran mesin.
Rangkaian Rotor
Bedain terminal S & IG gimana pak
BalasHapus