Langkah pengecekan kondisi aki sebagai berikut :
- Cek kondisi aki
- Ukur Voltase dan berat jenis air aki : Kalau kurang Charge aki
Cek Kondisi Aki
Secara fisik di lihat apakah aki tersebut masih layak digunakan atau tidak. Yang perlu diperhatikan adalah :- Bentuk dari aki tersebut apakah sudah menggelembung atau belum, kalau sudah menggelembung aki sebaiknya tidak digunakan lagi.
- Apakah sel-sel aki atau plat-plat aki masih utuh tidak hancur berantakan. Kalau sudah hancur atau patah-patah atau sudah terjadi penumpukan endapan pada sel-sel aki maka sudah selayaknya aki kita di ganti dengan yang baru.
Ukur Voltase, Berat jenis air aki, dan Charge.
Gunakan alat ukur voltmeter untuk mengukur voltasenya. Aki yang normal seharusnya berada pada 12,6Volt. Kemudian berat jenis air aki di ukur dengan alat hidrometer, pada kondisi normal maka berat jenis air aki yang normal adalah 1,260.
Hal yang mungkin terjadi saat pengukuran ini adalah :
- Voltase aki 12,0-12,8Volt, berat jenis air aki di kisaran 1,260 = Aki masih normal
- Voltase aki dibawah 12Volt, berat jenis air aki di dikisaran 1,120-1,180 = Lakukan Recharge
- Voltase aki dibawah 7 Volt = Aki Rusak
Pengecekan Ulang
Langkah pengecekan ini dilakukan setelah aki dibiarkan dalam waktu 8-12 jam. Hal ini untuk mengetahui apakah daya tampung aki masih cukup baik atau tidak. Lakukan pengecekan ulang Voltase dan berat jenis seperti di atas.
Hasil pengecekan ulang :
- Apabila Voltase drop di bawah 12V berarti aki tidak dapat menjaga kapasitasnya. Sebaiknya ganti aki anda dengan yang baru , jika tidak anda akan menghadapi masalah starter setiap pagi disaat anda ingin buru menggunakan kendaraan anda.
- Apabila Voltase tetap di atas 12V berarti aki anda masih layak pakai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar