Senin, 14 Juni 2010

Awet Muda Alami dengan Royal Jelly

Lebah Penghasil Royal Jelly
Royal Jelly atau susu ratu adalah makanan khusus bagi ratu lebah. Berbeda dengan tiga produk lebah lainnya yaitu Madu, Propolis dan Pollen, Royal Jelly bukan produk tanaman yang dikumpulkan dan dimondifikasi oleh lebah. Royal Jelly secara khusus diproduksi oleh lebah pekerja perawat dari pollen dan nectar yang dihirupnya, kemudian di sekresikan dari gandula khusus di kepala lebah.


Lebah selain memproduksi madu, menghasilkan royal jelly yang memiliki khasiat untuk kesuburan kandungan dan regenerasi sel tubuh. Juga bisa dimanfaatkan sebagai obat awet muda.

Berbeda dengan madu yang diambil dari sisir, royal jelly dipanen dari frame mangkukan dalam kotak koloni lebah. Untuk mendorong lebah pekerja menghasilkan royal jelly, setiap mangkuk diisi larva lebah yang baru berusia dua sampai tiga hari. Royal jelly dalam mangkuk itu juga menjadi pakan bagi lebah ratu.

Selang dua minggu, frame mangkukan telah penuh dengan royal jelly dan siap dipanen. Sebelum dipanen, larva yang terdapat dalam mangkuk harus diambil.

Kandungan utama dalam royal jelly adalah hormon gonadotropin, yang bermanfaat untuk menyuburkan kandungan. Hal ini ditunjukkan sifat lebah ratu yang senantiasa melakukan reproduksi.

Selain itu, kandungan enzim dan asam amino di dalamnya juga bermanfaat untuk regenerasi sel tubuh, sehingga menjadikan seseorang awet muda dan terhindar dari berbagai penyakit.

Melihat khasiatnya yang sangat penting, tak heran jika harga produk lebah yang satu ini sangat tinggi. Untuk setiap satu kilogram royal jelly bisa mencapai harga Rp1,5 juta. Untuk dikonsumsi, royal jelly biasanya digunakan sebagai campuran dalam madu, dengan perbandingan tiap 650 mililiter madu ditambahkan 0,2 ons royal jelly.

Manfaat lain dari Royal jelly adalah :

  • Mengobati infeksi di perut, varicose, dispepsia, impotensi, fatique, anorexia, lemah sahwat, infertilitas, infeksi visrus dan bacteri. Penelitian ilmiah mengenai hal ini telah banyak dilakukan di China, Rusia dan negara-negara bekas blok timur.
  • Meningkatkan imunitas tubuh seperti yang terbukti dari penelitian di Sarajevo ketika terjadi epidemic. Patien yang diberi royal jelly hanya 9 % yang terjangkit penyakit sementara pasien yang tidak diberi Royal Jelly 40 %nya terjangkit.
  • Penelitian di Jepang tahun 2001 membuktikan bahwa Royal Jelly efective untuk mengobati fatique dan stress.
  • Royal Jelly menurunkan kolesterol dan triglyceride seperti ditunjukkan hasil riset di China tahun 1995. Dari riset tersebut terbukti Royal Jelly menurunkan LDL yaitu kolesterol yang buruk dan menaikkan HDL yaitu kolesterol yang baik.
  • Kemampuan Royal Jelly menurunkan tekanan darah juga terbukti melalui penelitian di jepang tahun 2004 lalu.
  • Vitamin A, C dan E yang ada di dalam Royal Jelly bekerja secara sinergis dengan carotenoids mencegah kerusakan kulit karena bahan kimia atau karena matahari dan lebih jauh lagi juga menurunkan risiko kanker kulit.
  • Banyak nutrients yang ada di dalam Royal Jelly, antimicrobial proteins, berbagai enzymes dan gamma globulin bekerja sama mencegah infeksi dan menstimulasi imunitas tubuh.
  • HDA dan asam lemak jenuh rantai pendek yang ada dalam Royal Jelly berfungsi mirip detergen yang menghancurkan membrane sel bakteri, jamur dan virus. HDA juga berfungsi mencegah atheroclerosis.
  • Berbagai vitamin B yang ada dalam Royal Jelly yang kaya akan hormon, phytosterols dan phospholipids menurunkan kolesterol dan ini yang membuat orang ’awet muda’.


Artikel Terkait :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar