Kamis, 27 Mei 2010

Teknologi Hibrida Sederhana dan Murah dari Hyundai dan VW

KOMPAS.com-Dengan semakin ketatnya standar konsumsi bahan bakar, produsen berusaha melakukan terobosan, yaitu menciptakan mobil hibrida dengan sistem yang lebih sederhana. Tujuannya, untuk menekan biaya produksi.

Mulai tahun ini, Hyundai dan Volkswagen akan memperkenalkan konfigurasi hibrida paralel, mengandalkan tenaga listrik murni, tenaga listrik tambahan, rem regeneratif dan sistem stop/start. Cara yang dilakukan, menghubungkan penggerak hibrida ke transmisi otomatik. Untuk ini, sistem tidak lagi menggunakan dua motor listrik, hanya satu.


Teknologi ini akan digunakan Hyundai pada Sonata hibrida dengan gerak roda depan dan diikuti oleh Kia Optima. Sedangkan VW mengaplikasikannya pada Touareg dan Porsche Cayenne hibrida.

Kedua perusahaan menggunakan komputer untuk mengontrol kerja kopling yang berada antara mesin dan motor listrik. Kopling yang digunakan Hyundai, tipe pelat banyak (multi-plate) yang diredam dalam oli (wet). Motor listriknya, mampu menghasilkan tenaga 30 kW, sedangkan Volkswagen 38 kW.

Cara Kerja
Cara kerja, ketika kopling dilepas, motor listrik berputar melalui transmisi otomatik untuk menjalankan mobil (hanya mengandalkan tenaga listrik). Kedua sistem mulai bekerja saat mobil pertama kali dijalankan.
Ketika kopling dioperasikan dan mesin hidup, tenaga diteruskan ke transmisi melalui motor listrik. Motor listrik hanya berputar sebagai komponen roda gila (pada sistem Hyundai). Pada VW, bila diperlukan, motor berfungsi sebagai generator.
Jika ada kebutuhan, arus listrik dari baterai dipasok ke motor listrik untuk berakselerasi atau menambah tenaga mesin. Saat mobil direm, motor bekerja sebagai generator (regenerative braking).
Hyundai menambahkan motor/generator tegangan tinggi yang digerakkan oleh belt, 8kW pada mesin 2,4 liter. Moto dan generator ditempatkan pada generator konvensional. Tugasnya, menghidupkan mesin dan mengisi baterai bertegangan 270 volt yang memungkinkan mesin tetap hidup kendati mobil bekerja dengan mode listrik murni.
Dibandingkan dengan generator motor yang lebih besar dan disatukan pada sistem lain, desain ini biayanya lebih murah. Kendati demikian, agar seluruh sistem hibrida berfungsi dengan satu motor diperlukan lagi kopling tambahan, misalnya torque coverter seperti yang digunakan oleh VW. Hyyundai tidak menggunakan untuk membuat sistem ringkas dan lebih efisien.
Sumber: Society Aumotive Engineering


Artikel Terkait :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar